Jumat, 25 Januari 2013

 di copas dari http://mediasholeha.wordpress.com/2012/09/17/komunikasi-terbuka-persoalan-sirna/#comment-1300

Komunikasi Terbuka, Persoalan Sirna

Pasangan Anda tertutup? Bukalah, agar Anda terhindar dari penumpukan masalah
Lidia yang sudah lima tahun menjadi istri Amir memilih untuk lebih baik diam jika sedang merasa kecewa, jengkel, atau marah. Saat suaminya sering pulang terlambat tanpa berusaha menelpon terlebih dahulu, misalnya. Juga ketika Amir tiba-tiba membeli aneka perabot rumah tangga sesuai seleranya, tanpa meminta pendapat istrinya lebih dulu. Bagi Lidia, memendam perasaan kecewanya sedalam mungkin adalah jalan terbaik, agar di antara keduanya tidak pecah pertengkaran.

Pasangan Fitri dan Edi mengalami permasalahan yang serupa. Dalam dua tahun pernikahannya, mereka merasa tak ada maasalah dengan komunikasi. Kehadiran ibu Edi yang ikut tinggal bersama banyak member bantuan dalam mengasuh dua balita mereka.Namun semenjak itu pula, terasa ada ganjalan di antara mereka dalam berkomunikasi. Manakala ada perselisihan, Fitri merasa lebih baik memendamnya, karena khawatir diketahui mertua. Menurutnya, dengan cara tak lagi dibicarakan, nantinya konflik akan terselesaikan dengan sendirinya.
Benarkah begitu? Mengapa suasana dalam rumah tangganya semakin memanas saja? Ya, komunikasi mungkin telah terjalin sekian puluh tahun antara suami dan istrinya, tetapi sudahkah berkualitas? Jika sudah, semestinya kondisi rumah tangga akan semakin harmonis. Benih cinta semakin subur dalam sanubari, dan setiap permasalahannakan dapat dicarikan jalan keluarnya bersama-sama.
Namun jika kondisi rumah tangga dari tahun ke tahun tidak ada perbaikan, atau bahkan cenderung memburuk, perlu dievaluasi kembali hingga sejauh mana kualitas komunikasi yang selama ini dibangun antara pasangan suami dan istri.
Ada tiga tingkatan kualitas komunikasi yang biasa terjadi antara suami dan istri :
  1. Tingkat pertama, adalah yang disebut tingkat formalitas. Pada tingkat ini komunikasi hanya terjadi dalam kondisi minimal, sebatas sapaan dan basa-basi sehari-hari, seperti ucapan salam, pertanyaan-pertanyaan rutinitas, seperti ajakan untuk makan, shalat, bangun di pagi hari, dsb.
Model berkomunikasi tingkat pertama ini sering terjadi di antara pasangan sibuk, yang tak punya waktu untuk berkomunikasi panjang lebar. Ditambah lagi suasana rutinitas yang membosankan, beban pekerjaan, serta kondisi badan kelelahan semakin menghilangkan keinginan untuk berkomunikasi lebih jauh.
Selanjutnya kondisi ini menjadi sangat rawan terhadap terjadinya kesalahpahaman, karena yang sebenarnya terjadi hanyalah komunikasi semu. Harus ada inisiatif untuk meningkatkan kualitas komunikasi setidaknya menjadi tingkatan berikutnya.
  1. Tingkatan kedua, adalah tingkatan jurnalis. Maksudnya, di tingkat ini suami dan istri sudah saling banyak bercerita tentang berbagai kejadian dan fakta-fakta yang ada di sekitarnya, tetapi hanya sebatas fakta itu saja. Mereka mungkin bicara tentang kondisi social politik yang ada, bicara juga tentang kemajuan perkembangan anak-anak, tentang pekerjaan dan tentang apa saja, tetapi masih belum mengungkapkan perasaan yang paling dalam.
Komunikasi antara Lidia dan Amir mungkin masih berada di taraf ini, sehingga masing-masing masih belum leluasa mengungkapkan perasaan-perasaan yang sebenarnya. Merasa bahwa sebaiknya kekecewaan disimpan dan dikuburkan saja dalam-dalam. Nyatanya, ada perasaan-perasaan tersembunyi yang tak diketahui pasangan inilah yang menjadi penyebab utama kesalahpahaman antara suami istri.
  1. Tingkatan ketiga, adalah yang terbaik, yaitu tingkatan perasaan. Inilah komunikasi yang benar-benar terbuka. Antara pasangan sudah saling menyampaikan isi perasaan mereka yang terdalam. Tiada lagi ganjalan yang membebani hati. Setiap ada permasalahan bisa dimusyawarahkan dengan baik, bila ada ketersinggungan bisa diatasi dengan baik pula.
Untuk menuju tingkatan terbaik ini, ada dua kunci yang perlu diingat. Pertama, sampaikan perasaan dan pendapat dengan jelas. Jika ibu tak suka kepada perilaku suami yang membiarkan ibu sendiri tanpa peduli pada acara bersama teman-temannya, maka jangan hanya mengatakan, “Saya tak suka acara itu”. Anda lebih baik mengatakan di mana letak ketidaksukaan dengan jelas dan akurat.
Kunci berikutnya, jangan mengatakan sesuatu yang tidak sebenarnya. Suatu saat Anda mengatakan, “Tidak, Saya tidak apa-apa,” padahal Anda jengkel karena suamipulang terlambat tanpa pamit. Berarti Anda memendam persoalan.
Kedua kesalahan ini harus dihindarkan. Akan tetapi, resikonya mungkin membuat pasangan menjadi tersinggung. Apalagi jika satu pihak menyampaikan dengan cara yang tidak bersahabat. Itulah sebabnya, semestinya keahlian berkomunikasi ini sama-sam dipelajari oleh kedua belah pihak, untuk selanjutnya dibuat kesepakatan agar masing-masing berupaya berlapang dada dan bersabar menjalaninya.
MENGGANTUNG KONFLIK
Kesalahan yang sering dilakukan pasangan adalah karena membiarkan konflik terkatung-katung tanpa penyelesaian. Bisa jadi karena suasana serba tak enak, kaku dan panas yang tak menyenangkan, salah satu pihak berinisiatif menghentikan konflik dengan cara pergi begitu saja, atau memendam konflik yang belum terselesaikan.
Sesungguhnya, konflik yang dibiarkan menggantung seperti ini justru akan menjadi semakin besar karena hanya disimpan. Dan jika ada satu hal yang menjadi pemicunya, maka ledakannya bisa menjadi lebih hebat. Inilah yang terjadi pada pasangan Fitri dan Edi, di mana Fitri lebih suka membiarkan konflik bergantung karena khawatir diketahui mertua.
Diperlukan kesadaran dari kedua belah pihak, untuk berbesar hati melewati masa-masa sulit dalam menghadapi konflik. Kedewasaan dalam bersikap sangat diperlukan untuk mencari jalan keluar.
Tips : Membiasakan Keterbukaan
Anda kesulitan mengajak pasangan Anda untuk saling terbuka dalam komunikasi? Apakah dia memiliki sifat tertutup? Atau barangkali tak cukup waktu untuk berkomunikasi? Atau menurutnya dirasakan tak perlu membicarakannya? Cobalah tips-tips di bawah ini:
MULAI DARI DIRI SENDIRI
            Sampaikanlah kepada pasangan Anda tentang perasaan-perasaan yang ingin Anda sampaikan, walaupun tak mendapat respon dari dia. Wajar saja, bukankah di amsih belum terbiasa dengan keterbukaan itu?
Jangan harap dia akan memulai hal etrsebut. Andalah yang harus mulai mengenalkan iklim keterbukaan itu. Sesungguhnya untuk mengubah sifat tertutup akan lebih efektif dilakukan melalui pembentukan suasana lingkungan kehidupan. Namun jangan heran, bahwa proses pertama ini mungkin belum menampakkan hasil hingga berbulan-bulan.
LAKUKAN PEMBIASAAN
Setelah memulai, jangan putus asa walaupun belum Nampak respon dan tanggapan dari pasangan. Ciptakan pembiasaan, sehingga pasangan mengenal suasana terbuka terlebih dahulu. Setelah kenal, kemudian terbiasa dan tak lagi canggung. Berikutnya baru mungkin tumbuh keinginan untuk berpartisipasi.
SAMPAIKAN PESAN ‘SAYA’
Jika keterbukaan dihindari karena khawatir menyinggung perasaan pasangan, lakukan komunikasi dengan trik menyampaikman Pesan ‘Saya’, bukan dengan Pesan ‘Kamu’. Yang dimaksud Pesan ‘Kamu’ adalah semisal teguran istri, “Saya tak suka ayah merokok. Kenapa sih tak bisa menghentikan kebiasaan merokok? Batuknya sudah separah itu!”
Kalimat ini menyampaikan sebuah pesan tentang perbuatan orang kedua dan akan terasa menyalahkan serta menyudutkan, sehingga reaksi awal dari pasangan kita adalah penolakan.
Akan lebih baik jika penyampaiannya dibalik seperti, “Saya tahu bagi ayah akan terasa sangat ebrat untuk mengurangi kebiasaan merokok. Apa yang kira-kira bisa saya perbuat untuk membantu usaha ayah? “ Karena yang disampaikan adalah ‘perasaan saya’, maka kemungkinan untuk tersinggung diminimalkan.
Beberapa contoh ‘Pesan Kamu’ serta ‘Pesan Saya’ adalah seperti berikut ini.
Pesan Kamu (K): Belum pernah sekalipun Bapak mau mengambil rapor Tedi.
Pesan Saya (S): Wah pekerjaan Bapak banyak sekali. Adakah yang bisa dibantu agar ada waktu buat pergi ambil rapor?
K: Kamu belajar dandan sedikit, dong.
S: Saya salut sekalindengan kelelahanmu setiap hari mengurus rumah, hingga tak sempat dandan. Apa masalah sebenarnya?
K: Ibu memang terlalu boros belanja
S: Ayah faham benar betapa sulitnya menentukan pilihan saat melihat banyak tawaran menarik di toko. Apakah uang kita mencukupi?
POSISI YANG BERKEPENTINGAN
Jika suami merasasatu hal tak perlu dibicarakan, istri bisa mencari kalimat pancingan untuk membuat suami merasa dirinya berkepentingan terhadap permasalahan tersebut. Kepada suami yang kurang peduli kepada anak, misalkan, istri bisa berkata, “Kudengar Tedi bercerita kepada temannya betapa bangganya ia ketika ayah ajak pergi bersepatu roda dua pecan lalu. Kemarin ia mendesakku untuk menanyakan kepada ayah, kapan ayah mau mengajaknya kembali. Bagaimana menurut ayah?”
This entry was posted in Jendela Keluarga, Majalah Hidayatullah thn 90an

pembelajaran terbaik dari kalian,anak-anakq..



Inilah wajah-wajah itu. Wajah yang disana tergambar kesucian. Bersih dari bentuk dosa apapun. Ceria, optimis, keinginan belajar tingkat tinggi, dan yang pasti pantang menyerah.
Setiap apa yang dilakukan adalah hasil dari pengamatan mereka. Mereka meniru ucapan dan perbuatan apa saja dari siapa saja yang mereka temui. Apakah itu baik atau buruk, semua ditirukan. Sebab itulah, orang tua dan pendidik di sekolah (jika anak sudah disekolahkan) mempunyai tugas yang teramat sangat penting. Di usia itu adalah masa dimana pembentukan karakter pada anak dimulai. Betapapun sibuknya orang tua, anak tetap harus menjadi prioritas. Sebagai upaya mendapat ridho Allah, menjaga amanah Allah, dan anak yang shalih/ah adalah investasi surga.



Selain konsentrasi pada mensholihkan mereka, ternyata kita juga bisa tambah sholih lho… Bagaimana tidak, menurutku mereka itu reminder terbaik. Dari mereka kita diingatkan akan ucapan dan perbuatan kita. Apakah sudah sesuai dengan aturan Allah dan yang dicontohkan Rasulullah. Sudah baikkah atau masih dekat dengan keluhan, tidak bersyukur, putus asa dari rahmat Allah, atau bahkan sudah terindikasi menduakan Allah. Naudzubillah mindzalik..
Kita juga akan belajar membersihkan hati. Selain ucapan dan perbuatan yang harus dijaga, kita juga perlu melihat kembali tentang kebersihan hati kita. Anak-anak itu ternyata tahu saat itu hati kita bersih atau tidak. Kalau hati bersih, ketika bersama anak, anak pasti akan tenang. Tapi kalau hati kita bermasalah, anak kebanyakan akan rewel.

'Ariqah firqaniyah
adzka faqih fayyadh


Fayruz firdausi


Dan yang tidak kalah penting adalah, mereka pengingat kesabaran. Apa yang dilakukan ketika anak menangis terus menerus? Dikasih ini itu tidak mau. Ketika ditanya maunya apa malah nangis lebih keras. Kadang kita menyamakan mereka dengan kita yang dewasa. Sampai-sampai kita mengatakan, “ adek maunya apa sih?, Ibu sudah capek”, dll. Kita kurang sabar mendengarkan mereka dan kurang memahami keinginan mereka.
Ketika anak berlaku tidak sopan di luar, sebagian besar yang aku lihat mereka langsung dimarahi oleh orang tuanya. Setelah itu mungkin anak akan diam dan menurut. Jangan lupa, yang perlu introspeksi adalah kita sebagai orang tua. Sebaiknya kita menasehati mereka secara baik-baik, pelan, dan tidak mempermalukan mereka. Segera istighfar dan bertaubat kepada Allah adalah lebih baik. Dan segera minta maaf kepada mereka.


Inilah sedikit reminder dari mereka. Tentunya masih banyak reminder2 yang lain. Yang perlu kita ingat adalah jangan sampai pekerjaan kita melalaikan kita dari mengingat Allah..
Salam perbaikan! ^___^
moga jadi orangtua pembelajar


Rabu, 23 Januari 2013

doa-doa adzka faqih, dan tragedi Dettol

hari itu langit mendung,sebentar lagi hujan turun... kabarnya Abi masih beberapa hari lagi di kolaka sul-teng.
saya segera bergegas ke sekolah sebentar lagi pukul 07.30. tidak, boleh telat,
berat sekali sebenarnya keluar rumah,, qaniahb sedang demam, fayruz juga kurang sehat,banyak bintik2 tumbuh di sekujur badannya, cuma faqih yang agak sehat, tap masih libur sekolah.saya mengecup mereka semua,mendoakannya.lalu berangkat.
saat pulang sekolah, ternyata saya di beri amanah oleh kepsek untuk pergi menghadiri rapat bulanan seluruh TK di kab.Maros.hujan ders mengguyur. saya dan 2 rekan tetap berangkat, rapat yang panjang.. terlalu banyak yang dibahas, jam setengah 2 siang baru rapat selesai, saya sudah gusar, "blum shalat dhuhurki' eh"ucapku kpd rekanku dalam perjalanan pulang dengan hujan membasahi seluruh pakaian kami.
sesampai dirumah, sudah jam 2 lebih seperempat.saya yang basah kuyup bersegera kekamar mandi untuk mandi dan mengganti pakaian.
didalam kmar mandi saya mencari2 cairan Dettol untuk dicampur ke air mandi,tp nihil saya tidak temukan. saya mengingat2 kira2 dimana di'?? saya tidak jadi mandi, tiba2 ada qaniahku lewat, saya pun iseng bertanya.
"kakak.. tidak liat dettol yang baru ummi bli tadi pagi nak??"
"oh... ummi,, itu tadi ade Faqih napakeki di kamar mandi atas,. tapi sudah semuami natumpahkan ade'" napakeki botolnya main2 air.
saya kaget,sy pun langsung menemui faqih di kamarnya,
saya pura2 tidak tau."kakak faqih, ummi mau mandi, kakak liat tidak dettol yang dikamar mandi??
faqih mulai mengelak.."tidak ummi"
"faqih.. jujurki nak.."saya mencoba membujuknya.
"ummm..."dia ragu2. " ada di kamar mandi atas ummi"
cobaki ambilkan faqih.
faqih akhirnya mengarang sejuta alasan,tapi saya tetap keukeuh.
saya meminta qania mengambilnya diatas rumah,, dan betul, botol yang waktu pagi masih penuh berisi cairan antiseptik itu, sekarang sudah kosong,berganti air benuing.
saya mendekati faqih.. "kakak.. coba jujurki nak sama ummi siapa yang bikin begini??"
mata faqih memandang botol itu.. ada rasa takut di mata bulatnya.
"iye.. saya tadi yang tumpaki waktu mauka mandi ummi,tapi tertumpah semuaki. '
"bukannya faqih mau main2iki botolnya?untuk main air...??
ia diam..."ayo faqih jujur nak, kalau jujurki ummi senang.
dia menggeleng.. dan terus menggeleng.
"ummi.. tadi sudah q larang faqih untuk jangan mubazzir,, tapi tidak amuka na deng..ar,qaniaa. buka suara.
lama sekali baru faqihq mau mengakui kesalahannya. sempat saya juga agak emosi.. nada suara yang meninngi..walaupun isinya nasihat,,saya memang mengajarkan kedisiplinan seperti ini sama ank2, cukup keras buat masalah2 kemubazziran.sempat terucap. "nak bukan harganyaji ini yang mahal, kalaupun murah, ummi tetap tidak senang kalau faqih menyia2kan sesuatu..
selain itu obatnya kasian ade fay itu.. tidak kasian itu liat ade sakit???
yang paling ummi tekankan itu jujurki nak... biar  Allah sayang sama Faqih...

saya meninggalkannya sendiri, menuju kamar mandi untuk berwudhu.
setelah berwudhu saya kembali kekamar untuk pake' baju, saya melihat faqih membenamkan kepalanya dibawah bantal,sedikit terisak qdengar... sambil bersiap untuk shalat,, tiba2 saya menemukan ada suara lain selain suara isakan,saya mendekat kearah faqih..ada lirih2 yang tak terdengar.
saya semakin mendekatkan telinga ke dekat bantal yang menutupi wajahnya.saya berusaha menahan nafas supaya dia tidak sadar ,bahwa saya ada di dekatnya. pelan tapi jelas, saya mendengarkan bait2 doa itu..
Saya hampir menangis sekaligus terbahak.. Faqihq berdoa. dalam isakannya, dengan bahasanya.
"Ya allah..kasikannka rezkimu yang banyak.. supaya bisa gantikan Dettolnya ade Fayruz yang q tumpah..
Ya Allah.. marahki Ummi sama Saya,,karna mubazzirka...
YaAllah..kasikan faqih harta Karun supaya bisa belikan ummi rumah yang besar,,
Ya Allah kasi faqih mau uang untuk beli mainan.... Ya ALLah.. "
cuma itu doanya dan terus diulang2,, agak lucu sebenarnya menurut ikita..mungkin..
tapi dalam sujud saya setelah itu,,mengalir kesyukuran atas nikmat Faqih dari Allah..walaupun besar sekali tantangannya,.
terharu sekali mendengar doa2 Adzka Faqihq.. semoga Akhlakmu, dirimu seindah namamu anakku.
selesai shalat.. saya masih mendengarnya mengulang2 doanya di balik bantal,
saya mendekatinya... dan dia mungkin kaget,tiba2 membuka bantalnya yang basah.bantal itu dia sembunyikan di belakngnya, "kenapaki nak??' saya menatapnya,
"tidakji ummi" dia membalas tatapanku. sedetik kemudian dia mengusap sisa2 air matanya,
"apa faqih kerja??" saya tersenyum
dia tidak menjawab.. cuma membalas senyumku..
"jangki begitu lagi di nak.."saya meraihnya... memeluknya.
"minta maafka ummi>"
"iye ummi maafkan...
"ummi mauka pergi main nah...assalamanu alaikum" dia melompat dan berlalu...
Anak2q.... belahan hati ummi.. penyejuk mata ini.. ummi selalu berdoa agar Allah memberkahi kalian..
Allahu yahfazukum.. Kata2 itu yang selalu ummi bisikkan ditelinga kalian.

kisah qania da kejadian kutu


Sore tadi setelah mandi sore, sambil menyisir rambutnya, kakak qaniyah yang selalu penuh dengan pertanyaan mulai bertanya lagi dan lagi, tentang kutu, ya kali ini aku akan diserang bertubi-tubi pertanyaan qania,
,, “ummi.. dulu itu saya waktu kecil, langsung ada kah kutu di kepalaku??”
“oh tidak nak.. dulu kepala ta’ bersih nak…” jawabku
“tapi kenapa pale sekarang bias ada itu kutu di kepalaku???bagaimana bias ada?? Mimic mukanya mulai berubah, ekspresi kebingungan,
“kutu itu nak pindah dari kepalanya orang yang ada kutunya, nah pas kakak tidur didekatnya, pindah de kutunya ke rambut kakak”, jawabku sekenanya, sembari melanjutkan beres2 rumah yang dari tadi tertunda,
“Tapi ummi, bayangkanki dulu,semua orang waaktunya tidak ada itu kutu,belum ada orang baku pindai-pindai,darimana itu kutu yang paling pertama ??”
Tuing,tuing, tuing pertanyaan kakak mulai berat ini.
Saya mulai berfikir,kira2 apa yang akan saya jelaskan,,“ hmmmm, begini kakak,” saya berhenti menyapu, kemudian mengambil posisi duduk tepat mata kami beradu, “simple aja kakak… kakak, ingat tidak kisah penciptaannya nabi adam dan hawa??”segala sesuatu didunia ini awalnya tidak ada,tapi dengan ke Maha Kuasaan Allah, Allah tinggal bilang Kun, Fayakun.maka segala yang telah tertulis di Lauhil Mahfuz, menjadi ada.termasuk kutu itu,”jelas saya, menerangkan yang sebenarnya.
“owh….. begitu ummi di’… “eh tapi ummi,kenapa memangkah Allah ciptakan itu kutu.. ih, tidak adaji lagi gunanya…isap2ji darahnya kepalata’, kasi benjol2ji kepalata’.. biar sudah dikasi hilang, selalukembali lagi di kepala,nagangguki’ belajar, kurasa saya tidak adaji gunanya". kakak sudah mulai berargumen sendiri.
saya cukup hati2 menjawab pertanyaan2 kakak, tidak boleh asal menjawab,karna sangat sering menjebak.
"hmmm, kakak... untuk soal yak ada yang satu ini, sebenarnya kakak tidak boleh bilang begitu", saya memberitahunya bahwa seluruh yang telah di ciptakan Allah tidak ada yang sia-sia.semuanya punya manfaat, walaupun mgkn untuk saat ini kita blum tau' nak,tapi kan Allah itu luas ilmunya."
qania masih memegang sisirnya,,,wajahnya masih berpikir keras."ummi..cobaki bede sebutkan ap manfaatnya kutu,,kalau ada?? kakak mulai mengujiku. hehehe
"ummmm... nah coba pale kakak pikirkan, itu kutu kan mengganggu, makanya didirikanmi pabrik obat untuk basmiki itu kutu.nah disitu kan banyak yang bekerja,, karna ada itu pabrik anakku' mereka dapat gaji, untuk belikanki makanan dan pakaian anak samaistrinya kodong.jadi seandainya kutu tidak ada, apami kodong nakerja itu bapak2?betul tidak??? saya mencubit pipinya.kemudian melanjutkan pekerjaan saya.meninggalkannya masih dengan rancangan beberapa pertanyaan lagi yang akan di tanyakannya.
adddeeh.. tapi kalau Qaniyah dibati-bati, tidak ada pekerjaan jadi,semua akan di tanyakna.
"ummmi... " suara teriakannya yang menandakan si kakak belum puas.
"tunggu abi ta' nak.."nanti sisanya abi yang jawab di...." saya berlalu ke belakang.. memenuhi hati saya dengan penuh kesyukuran atas nikmat Qaniyah, yang Dia Titipkan pada kami.
Allahu Rabbi pimpinlah kami mendidiknya... Allahumma Amin..

wah,, makin rajin posting,, mablous! mablous! heheh


template blog yang dulu Q ganti jeng... terlalu gelap. ni kan cerah... gmana? suka? kamu banget kan? heheh..
silahkan tinggalkan komentar di blog Q, tuh dah Q pasang di BACAANKU JUGA, "prosa hidup", smoga makin rajin nulis..
_ophy cantik..



Bukan sekedar kata, tapi nyata dan mimpi yang kurajut, menjadi udara dalam rumah cinta ku, menghidupkan kenangan di tiap ruangnya.